Sunday, April 12, 2015

Belajar dari Komunitas lain


Pada hari minggu tanggal 22 Februari 2015, sekolah Tara Salvia mengadakan sebuah program yang bernama "Belajar dari Komunitas Lain". Program ini mirip dengan studi banding, tetapi siswa tinggal di rumah teman angkat yang bersedia menerima kita selama seminggu. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 kota, yaitu Pacitan, Desa Pajarakan-Probolinggo, dan Banyuwangi. Saya kebetulan mendapat kota di Pacitan. Udara Di Pacitan terasa lebih panas daripada di Jakarta.

  Sesampai di sana, kami disambut oleh anak-anak OSIS dan langsung bertemu teman angkat. Mereka menyambut kami dengan baik, ramah, dan sopan. Saya memang sudah mudah akrab dengan keadaan di sana, dan juga kebiasaan di sana. Saya mendapatkan teman yang sederhana, baik, ramah, dan sopan. Akan tetapi, Teman angkat saya terinspirasi akan saya, karena saya bangunnya lebih pagi, mandinya juga pagi, dan terakhir adalah salat jarang sekali bolong.

  Hari Pertama rasanya sedikit malu, akan tetapi saat hari kedua atau hari Senin, saya langsung bisa akrab dengan Orangtua angkat, Teman angkat, maupun Teman kelas angkat entah mengapa saya bisa langsung akrab seperti itu. Saya bersekolah angkat di SMPN 1 Pacitan, yang dimana sekolahnya tidak menggunakan AC, karena setelah saya bertanya kepada orang-orang di sekitar, katanya Pacitan itu kota yang menghindari AC. Berbeda dengan sekolah saya SMP Tara Salvia, sekolah kami juga menggunakan AC, namun penggunannya terus dibatasi.

  Saat di sana rasanya seperti menjadi Artis selama seminggu, karena sesampai di sana banyak siswa/siswi yang ingin berfoto-foto dan meminta tanda tangan dari kami. Kemudian yang paling berkesan adalah hari terakhir, kami memberikan kado di saat malam terakhir kepada teman angkat yang sudah bersedia untuk ditinggali rumahnya. Saya memberikan sebuah papan catur magnet kepada teman angkat saya, ia mengucaapkan beribu terima kasih karena ia selalu menginginkan sebuah papan catur magnet sejak kecil.

 
Suka dan duka terjadi saat kami beranjak pulang dari lokasi, rasanya rindu dengan keluarga di rumah, tetapi ada sesuatu mengganjal, jadi lumayan berat untuk meninggalkan Pacitan bagi saya. Suka dan duka pun bermacam-macam terjadi, banyak yang dada-dada, bahkan sampai ada yang menangis karena tidak kuasa lagi menahan kepergian kami. Semoaga hubungan kita tetap terjaga meski kami tinggal dan hidup berjauhan tempat. Semoga kegiatan belajar dari komunitas lain ini bisa memberi banyak manfaat, jadi diambil hal yang positif dan ditinggal hal yang negatif.

No comments:

Post a Comment